Belum Ada Alat Deteksi Otomatis Gas Beracun Sekitar Kawah Timbang

15-04-2013 / KOMISI VIII

 

Dalam kunjungan spesifiknya ke Kawah Timbang, Banjarnegara Komisi VIII DPR RI menemui beberapa permasalahan atau kekurangan terkait antisipasi terjadinya kemungkinan terburuk dari meningkatnya aktivitas Gunung Dieng, dan semburan gas beracun yang belakangan mulai keluar dari lembah-lembah sekitar kawah Timbang.

“Kami melihat belum adanya pos pengamatan di sekitar Dusun Simbar yang merupakan dusun terdekat dari Kawah Timbang. Selama ini rumah warga yang menjadi pos pengamatan. Selain itu, aparat setempat belum memiliki alat pendeteksi otomatis jika kadar CO₂ meningkat dan melebihi ambang batas normal ,”ungkap Anggota Komisi VIII DPR RI, Hidayat Nurwahid yang ikut dalam rombongan kerja ke Kawah Timbang, Banjarnegara.

Padahal menurut Hidayat alat pendeteksi otomatis itu sangat penting. Artinya jika ada gas beracun yang muncul di kawasan maka alat tersebut akan langsung mendeteksinya dan memberikan tanda-tanda yang bisa dilihat atau di dengar langsung oleh seluruh masyarakat, seperti halnya sirine.

Seperti informasi yang di dapat dari Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno maupun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selama ini aparat setempat hanya melakukan pendeteksian gas beracun di sekitar Kawah Timbang dengan cara manual, yaitu dengan pengamatan langsung dari Petugas PVMBG. Dan penyampaian informasian dari PVMBG kepada seluruh masyarakat bahwa daerah tersebut dalam kondisi bahaya gas beracun membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal ini tentu akan menjadi kendala mengingat jarak antara satu dusun ke dusun lainnya tidaklah dekat.

Oleh karena itulah, Hadi Supeno meminta Komisi VIII DPR RI menyarankan kepada pemerintah pusat untuk menyediakan alat pendeteksi otomatis atas adanya gas beracun yang muncul dari lembah-lembah seperti yang dimiliki Kawasan Gunung berapi lainnya. Mendengar permintaan tersebut, Komisi VIII DPR RI berjanji akan meneruskannya kepada Pemerintah Pusat, demi antisipasi terjadinya hal-hal terburuk yang tidak diinginkan. (Ayu) foto:ayu/parle

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...